Carilah informasi dari buku di
perpustakaan tentang perang atau perlawanan kerajaan di berbagai daerah.
Temukan penyebab perlawanan
tersebut yang berkaitan dengan adu domba atau monopoli VOC.
No.
|
Perlawanan
Rakyat
|
Penyebab
|
Jalannya Perlawanan
|
Akhir
Perlawanan
|
1.
|
Perlawanan
Sultan
Baabullah
|
- monopoli
perdagangan rempah-rempah oleh Portugis
- Pembunuhan
Sultan Khairun oleh Portugis
|
- Kematian
Sultan Khairun yang tragis membuat rakyat Maluku Marah menobatkan Kaicil Baab
menjadi Sultan Ternate yang bergelar
Sultan Baabullah Datu Syah.
- Perang
Jihad diumumkan di seluruh negeri.
- dibawah
panjinya Sultan Baabullah mampu mengerahkan 2000 kora – kora dan 120.000
prajurit.
- Benteng –
benteng Portugis di Ternate yaitu Tolucco, Santo Lucia dan Santo Pedro bisa
dikuasai dan hanya menyisakan Benteng
Sao Paulo. Atas perintah Baabullah pasukan Ternate mengepung benteng Sao
Paulo dan memutus hubungannya dengan dunia luar termasuk didalamnya
mengurangi suplai makanan.
|
tanggal 15
Juli 1575, bangsa Portugis pergi dengan memalukan dari Ternate. Mereka
kemudian pergi ke Malaka dan sebagian lagi ke Timor menjajah hingga 400 tahun
kemudian.
|
2.
|
Perlawanan
Mataram terhadap VOC
|
1619 VOC
bisa menguasai Jayakarta yang belum ditaklukkan Mataram, dan merubah namanya
menjadi Batavia.
|
Tahun 27
Agustus 1628 serdadu Mataram yang dipimpin Tumenggung Bahureksa, bupati
Kendal sampai di Batavia. Kemudian Pasukan ke-2 tiba pada bulan Oktober dikomando oleh Pangeran
Mandurareja (cucu Ki Juru Martani). Sehingga jumlah Total semua pasukan yaitu
10.000 prajurit. Perang dasyat terjadi di benteng Holandia. Pasukan Mataram
kalah dikarenakan kurang perbekalan.
|
Sultan Agung
menyerang kembali Batavia untuk yang kedua kali di tahun berikutnya. Dengan semua
14.000 orang prajurit. Kegagalan pada
serangan pertama diatasi dengan cara membangun lumbung-lumbung padi di
daerah Karawang dan Cirebon. Namun pihak VOC sukses mengalahkannya.
|
3.
|
Perlawanan
Kerajaan
Aceh
|
26 Maret
1873 Belanda mendeklarasikan perang terhadap Aceh, dan mulainya dengan melepaskan
tembakan meriam Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen.
|
- Perang
Aceh I (1873-1874) dikomando Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah melawan
Belanda yang dikomando Köhler. Köhler dengan 3000 pasukannya bisa dikalahkan,
dan Köhler sendiri meninggal tanggal 14 April 1873.
- Perang
Aceh II(1874-1880). serdadu Belanda dikomando Jenderal Jan van Swieten.
Belanda sukses menguasai istana Sultan, 26 Januari 1874, dan menjadi pusat
pertahanan Belanda. Pada 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten mendeklarasikan
yaitu seluruh Aceh menjadi bagian dari Kerajaan Belanda.
- Perang III
(1881-1896), perang diteruskan dengan
gerilya dan semangat perang fisabilillah. Dimana sistem perang gerilya
ini dilangsungkan sampai tahun 1903. Pada 1899 pada saat ada penyerbuan
mendadak dari pihak Van der Dussen di Meulaboh, Teuku Umar gugur. Perjuangan
diteruskan oleh Cut Nyak Dhienyang merupakan istri Teuku Umar kemudian memegang
komandan perang gerilya.
- Perang IV
(1896-1910) yaitu perang gerilya oleh kelompok dan perorangan yang berbentuk perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan
pembunuhan tanpa kepemimpinan dari Kesultanan.
|
- Cut Nya
Dien bisa ditangkap, kemudian diasingkan ke Sumedang.
- Sultan Muhammad
Daud Syah menyerahkan diri kepada pihak Belanda di tahun 1903
|