Kehidupan dan peradapan manusia selalu berubah menuju sebuah
prikehidupan yang lebih baik. Sejak awal adanya kehidupan di Bumi ini,
manusia selalu belajar dan mempelajari alam, mereka berusaha beadapatasi
dengan alam, kemudian berusaha untuk membuat alat atau perangkat yang
bisa membuat mereka nyaman dan bisa tetap bertahan hidup. Bahkan untuk
jaman sekarang manusia sudah bisa membuat alam menjadi lebih berguna
dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya. berikut ini adalah
perkembangan kebudayaan dan hasil pola pikir manusia dari jaman
praaksara, jaman Hindu Buddha dan jaman Islam.
Ketika Pra asksara
Secara geografis manusia saat itu hanya tersebar dibeberapa tempat saja
di bumi ini. manusia kebanyakan mengembara dan tidak mempunyai tempat
tinggal atau nomaden. Mereka akan mencari tanah lapang yang banyak hewan
atau tumbuhan untuk kebutuhan makanan mereka. Berburu adalah keahlian
pertama yang dimiliki oleh manusia pra aksara. Jika potensi makanan
dirasa sudah habis maka mereka akan berpindah ke daerah lain yang lebih
banyak menyediakan makanan. Tetapi dengan berubahnya waktu, kemudian ada
pemikiran untuk menetap dengan tinggal di rumah sederhana dan goa-goa
yang dekat dengan aliran sungai. Pada masa itu sudah dikenal kegiatan
bercocok tanam dan memelihara beberapa hewan ternak. Jadi manausia sudah
tinggal pada tempat yang sama meskipun sederhana dalam sebuah koloni
yang jumlahnya terbatas.
Jika dilihat dari kegiatan ekonomi pada masa praaksara, pemenuhan
kebutuhan hanya untuk dikonsumsi pada hari yang sama, misalnya : jika
mendapat buruan hewan maka akan langsung dimakan pada saat itu juga.
Pada jenis biji-bijian tertentu akan disimpan untuk persediaan jika
tidak mendapatkan hewan buruan. Pola pikir yang berkembang akhirnya
memunculkan sistem barter yang berguna untuk mengatasi perbedaan
kebutuhan yang sudah mulai berkembang pesat.
Pada masa ini kebudayaan juga berkembang pesat, awalnya manusia yang
hanya berjumlah sedikit tidak terlalu memerlukan budaya yang mengatur
kehidupan mereka, tetapi jumlah populasi yang semakin besar akhirnya
menimbulkan masalah antar individu yang perlu ada solusi, sehingga
mereka belajar untuk membuat norma dan nilai. Kemudian mereka membuat
pembagian tugas, misalnya: ada yang jadi pemburuh, petani, tukang logam,
dan kepala suku. Selain itu juga sudah mulai ditemukan bahasa verbal
untuk berkomunikasi dan kesenian yang berupa seni lukis dan nyanyian.
Dengan pertambahan jumlah penduduk menyebabkan muncul koloni-koloni
manusia prakasara yang cukup besar yang kemudian mengangkat seorang
pemimpin atau kepala suku, dimana dia secara politik dipilih dari orang
paling dihormati atau yang paling kuat. Sehingga mampu memberi
perlindungan bagi anggota koloni yang lain.
Ketika masa Hindu Buddha
Hubungan Indonesia dengan India sudah terjalin sejak lama, secara
geografis kedua kawasan bisa dijangkau dengan kapal laut memlalui
samudera Hindia. Agama Hindu Buddha sengat berkembang di India yang
kemudian ajarannya dibawa oleh pedagang masuk ke Nusantara. Dan penduduk
menerima kepercayaan ajaran Hindu Buddha dengan baik dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari pada saat itu.
Munculnya pedagang-pedagang dari India membuat pelabuhan yang ada di
Indonesia menjadi ramai dan kegiatan ekonomi meningkat. Barang dagangan
yang berupa kain dan keramik dari India kemudian ditukar dengan
rempah-rempah yang berasal dari Nusantara. Proses itu membuat semua
kebutuhan rakyat dibeberapa kerajaan bisa dipenuhi dengan baik dan
kesejahteraan meningkat.
Sejak masuknya Agama Hindu-Buddha, budaya warga nusantara menjadi
berubah dan ada sistem kasta pada Agama Hindu sehingga beberapa kerajaan
ada pembagian kasta antara brahmana yaitu kaum pendeta, ksatria yaitu
kaum bangsawan, waisya yaitu kaum pedagang dan sudra yaitu kaum rakyat
jelata. Seni budaya yang berkembang berupa tarian, pertunjukan wayang
dan sangat banyak karya sastra, terutama dari kerajaan-kerajaan yang ada
di pulau Jawa.
Kerajaan bernuansa Hindu Buddha muncul pertama kali di Pulau Kalimantan
dan merubah peta perpolitikan saat itu, dimana biasanya kepala suku
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi kemudian digantikan oleh raja yang
berkuasa mutlak dan apabila mangkat akan digantikan oleh keturunannya.
Sehingga pada saat itu muncul beberapa dinasti kerajaan.
Ketika masa Islam
Selain India, ada pedagang lain juga yang rajin mengunjungi Indonesia
untuk berdagang kebutuhan sehari-hari. Mereka mengarungi samudera Hindia
yang secara geografis sangat luas dengan kapal dagang. Kedatangan kapal
dari Arab biasanya membawa kebutuan misal: minyak wangi, kain dan
lainya. Ketika mereka kembali akan membawa hasil bumi Indonesia yang
akan dijual kembali di jazirah Arab. Pedagang inlah yang membawa Ajaran
Islam kepada rakyat pribumi tertama yang tinggal di pesisir pantai. Dan
ada sebagian dari mereka juga menikah dengan warga setempat sehingga
mempercepat tumbuhnya agama Islam di Indonesia. Selain itu, perdangan
ini bisa menambah kesejahteraan rakyat nusantara secara ekonomi saat
itu.
Secara ekonomi sudah terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara
pedagang Arab dan Gujarat dengan pedagang dari Indonesia. Sehingga
kebutuhan masing-masing penduduk bisa terpenuhi dengan baik. Selain itu
ada beberapa kerajaan Islam yang menggunakan mata uang dari Arab sebagai
alat transaksi perdagangan.
Secara sosial, Islam tidak mengenal kasta, sehingga hal ini membuat
rakyat mudah menerima ajaran Islam, selain itu runtuhnya
kerajaan-kerajaan Hindu Buddha semakin mendukung berkembangnya Islam.
Hasil karya seni budaya pada masa Islam banyak dipengarui budaya arab,
Misalnya : karya kaligrafi, musik gambus, dan karya sastra berupa :
Hikayat, Suluk serta syair.
Sumber: http://apapengertianya.blogspot.com/