SERAT BAHAN PAKAIAN/ TEKSTIL
Klasifikasi Serat
Berbagai
jenis serat digunakan sebagai bahan penyusun benang. Benang dijadikan sebagai
bahan tekstil. Ada pun jenis bahan tekstil adalah katun, wol, sutra, nilon dan lain-lain.
Secara luas,
serat tekstil dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori:
·
Serat alami:
Animal
Textiles ( bahan baku dari binatang ), Plant Textiles ( bahan baku dari tumbuhan
), Mineral Textiles ( bahan baku dari bahan tambang )
·
Serat buatan
manusia: Synthetic
Textiles ( bahan baku dari bahan buatan / kimia / sintetis)
Serat alami
Serat Tumbuhan/ Plant TextilesBerasal dari serat tumbuhan. Bisa berasal dari akar, kulit pohon, daun, dan buah tumbuhan. Contoh tumbuhan yang biasa diolah menjadi kain yaitu kapas, kapuk / randu, rami, pandan, bambu, kelapa, pisang, nanas, dan aneka rumput - rumputan. Kain dari kapas disebut katun ( cotton ) , dari serat nanas disebut pina, dll.
Nama Serat Tumbuhan
|
Sumber
|
Komposisi
|
Kapas
|
Biji
buah kapas
|
selulosa
|
Kapuk
|
Kapuk
|
selulosa
|
Linen
|
Tangkai
Lenan
|
selulosa
|
Goni
|
Tangkai
Rami
|
selulosa
|
Hemp
|
Tangkai
hemp/ Abaca
|
selulosa
|
Rami
|
Rumput
rhea dan cina
|
selulosa
|
Sisal
|
Daun
Agave
|
selulosa
|
Sabut
|
Sabut
Kelapa
|
selulosa
|
Pina
|
Daun
nanas
|
selulosa
|
Kapas
Kapas,
serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di biji buah
kapas di sekitar biji tanaman kapas. Sebuah serat tunggal adalah sel memanjang
yang datar, bengkok, berongga, struktur seperti pita.
karakteristik
·
Kekuatan
cukup hingga baik
·
Elastisitas
sangat rendah
·
Kurang
tangguh dan rentan terhadap kerutan
·
Nyaman
dan terasa lembut
·
Daya
serap baik
·
Mengalirkan
panas dengan baik
·
Bisa
rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
·
Bisa
melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama
Aplikasi
·
Banyak
digunakan dalam sejumlah produk tekstil
·
Umum
digunakan dalam pakaian tenun dan rajutan
·
Tekstil
rumahan – handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya
·
Digunakan
sebagai campuran dengan serat lain seperti rayon, poliester, spandeks dan
sebagainya
Kapuk
Kapuk
adalah serat seperti bulu putih yang diperoleh dari kapsul biji tanaman dan
pohon yang disebut Ceiba Pentandra yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia),
Meksiko, Amerika Tengah dan Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika
Barat tropis
Kapuk
disebut katun sutra karena sangat berkilau seperti sutra.
Karakteristik:
·
Tekstur
halus
·
Sangat
berkilau
·
Lemah
·
Serat
pendek
·
Tahan
terhadap kelembaban, cepat kering bila basah
Aplikasi
Kasur,
bantal, furnitur berlapis
Linen
Linen, salah satu serat alami yang paling
mahal, dibuat dari tanaman lenan. Produksi linen membutuhkan banyak tenaga
kerja (padat karya), sehingga diproduksi dalam jumlah kecil. Namun kain linen
bernilai karena sangat sejuk dan segar digunakan dalam cuaca panas.
Linen
terdiri dari 70 % selulosa dan 30% pektin, abu, jaringan kayu dan uap air.
Karakteristik
·
Serat
nabati terkuat
·
Elastisitas
buruk, sehingga mudah mengkerut
·
Relatif
mulus, menjadi lebih lembut saat dicuci
·
Berdaya
serap sangat tinggi
·
Konduktor
panas yang baik dan terasa dingin
·
Berkilau
·
Lebih
rapuh, kusut menetap dalam lipatan tajam, cenderung sobek
·
Bisa
rusak karena jamur, keringat dan pemutih
·
Tahan
terhadap ngengat dan kumbang karpet
Aplikasi
·
Pakaian
– setelan, gaun, rok, kemeja dan sebagainya
·
Barang-barang
perabotan rumah dan komersial – taplak meja, handuk piring, seprai, kertas
dinding / penutup dinding, dekorasi jendela dan sebagainya
·
Produk
industri – tas koper, kanvas dan sebagainya
·
Digunakan
sebagai campuran dengan kapas
Goni
Goni
diambil dari tumbuhan tinggi dengan nama yang sama dan mudah dibudidayakan dan
dipanen. Goni adalah serat termurah dan digunakan dalam jumlah besar.
Karakteristik
·
Goni
tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena kelembaban
·
Kekuatan
kurang
·
Tidak
bisa diputihkan menjadi putih bersih karena kurangnya kekuatan
Aplikasi
Benang
pengikat untuk karpet, kain kasar dan murah, kantong berat dan sebagainya
Rami
Serat
kayu yang menyerupai batang lenan dan juga dikenal sebagai rumput rhea dan
Cina. Rami diambil dari tanaman berbunga yang tinggi.
Karakteristik
·
Kaku
·
Lebih
rapuh
·
Berkilau
Aplikasi
Kanvas,
kain pelapis, pakaian, dan sebagainya
SERAT JUTE
Serat jute berasal dari afrika dan telah digunakan sejak jaman mesir. Penanaman jute berkembang ke asia terutama ke India dan Pakistan. Serat jute berasal dari kulit batang tanaman Corchoruscapsularis dan Corchorusolitorius. Ciri fisik dari serat jute adalah memiliki kekuatan serta berkilau sedangkan permukaannya terasa kasar. Jute dapat ditanam didaerah tropis maupun subtropis dengan kondisi cuaca yang hangat dan lembab kadang tumbuh baik dipinggiran sungai. Serat jute biasa digunakan untuk pelapis permadani dan pembuatan karung.
Serat jute berasal dari afrika dan telah digunakan sejak jaman mesir. Penanaman jute berkembang ke asia terutama ke India dan Pakistan. Serat jute berasal dari kulit batang tanaman Corchoruscapsularis dan Corchorusolitorius. Ciri fisik dari serat jute adalah memiliki kekuatan serta berkilau sedangkan permukaannya terasa kasar. Jute dapat ditanam didaerah tropis maupun subtropis dengan kondisi cuaca yang hangat dan lembab kadang tumbuh baik dipinggiran sungai. Serat jute biasa digunakan untuk pelapis permadani dan pembuatan karung.
Umumnya berasal dari rambut ,bulu dan serat kulit binatang. Contoh kain yang berasal dari binatang yaitu kain wool dan kain sutera. Kain wool umumnya berasal dari bulu domba namun bisa juga dari bulu ilama,unta dan alpaca. Ada juga kain yang berasal dari rambut domba dari Kasmir yang dinamakan kain Cashmere. Kain ini berharga mahal dan uniknya lebih sering dicuci akan semakin halus tetapi harus menggunakan detergen khusus seperti shampo. Wool dan Cashmere tergolong berat dan tebal sehingga cocok untuk daerah sejuk hingga dingin. Umumnya dijadikan jaket, mantel, selimut, dan jubah tradisional. Beda lagi dengan sutera yang berasal dari serat kepompong ulat sutera. Kain sutera sangat halus dan berkilau sehingga terlihat mewah, jadi berharga mahal.
Nama Serat
Hewan
|
Sumber
|
Komposisi
|
Wol
|
Domba
|
Protein
|
Sutera
|
Ulat sutra
|
Protein
|
Bulu
|
Hewan berbulu
|
Protein
|
Wol
Serat
wol tumbuh dari kulit domba dan merupakan serat yang relatif kasar dan berkerut
dengan sisik pada permukaannya. Serat wol terdiri dari protein. Tampilan serat
bervariasi tergantung pada jenis domba. Serat yang lebih halus, lebih lembut
dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik dan lebih halus. Serat
yang lebih tebal dan kurang hangat memiliki lebih sedikit sisik dan kasar.
Biasanya, serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam
daripada kualitas serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik.
Serat
wol berasal dari bulu – bullu binatang seperti domba atau biri – biri. Serat
ini biasa digunakan untuk pembuatan baju hangat karena sifatnya yang dapat
menghangatkan karena serat wol memiliki daya kelenturan yang tinggi. Serat wol
dapat merenggang 35% dari panjang asalnya. Penggunan serat wol telah dilakukan
sejak jaman perunggu (2500-3000 SM). serat wol bersisik dan keriting. Wol
mengandung protein dan juga belerang. Serat wol banyak digunakan ditempat yang
dingin. Serat wol dapat menyerap uap air dengan baik serta tidak mudah kusut
tetapi serat wol mudah terserang ngengat.
Karakteristik
·
Tampak
berkerut
·
Elastis
·
Higroskopis,
mudah menyerap kelembaban
·
Menyatu
pada suhu lebih tinggi daripada kapas
·
Tingkat
penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah
·
Tahan
terhadap listrik statis
Aplikasi
·
Pakaian
– jaket, jas, celana, baju hangat, topi dan sebagainya
·
Selimut,
karpet, bulu kempa dan pelapis
·
Karpet
kuda, kain pelana
Sutra
Sutra
adalah untaian lembut dan bersambungan yang dilepas dari kepompong ulat ngengat
dikenal sebagai ulat sutra. Sutra terdiri dari protein. Sutra sangat mengkilap
karena struktur seperti prisma segitiga serat sutra, sehingga kain sutra dapat
membiaskan cahaya yang masuk pada sudut yang berbeda.
Serat
sutera berasal dari air liur ulat sutera saat menjadi kepompong. Kain sutera
memiliki daya jual yang tinggi, karena memiliki kilau dan kehalusan yang tidak
dimiliki serat lain. Kekuatan serat suterapun baik namun dalam keadaan basah
kekuatan serat sutera berkurang 15%. Serat sutera memiliki ciri – ciri fisik
licin, berkilau, lembut, kenyal, kuat dan dapat menyesuaikan diri dengan
temperatur udara yang ada. Jika dijadikan sebuah pakaian, serat sutera akan
terasa dingin dan dapat menyerap keringat dengan baik. Namun serat sutera dapat
berubah warna menjadi kuning jika terlalu banyak terpapar cahaya matahari.
Serat sutera juga tidak tahan panas dan asam namun tahan terhadap ngengat.
Karakteristik
·
Berkilau,
tekstur halus dan lembut dan tidak licin
·
Ringan,
kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah
·
Elastisitas
sedang hingga buruk. Jika dipanjangkan, tetap meregang
·
Dapat
melemah jika terkena terlalu banyak sinar matahari
·
Dapat
dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
·
Dapat
dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
Aplikasi
·
Kemeja,
dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas
·
Pakaian
dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria dan baju musim panas
·
Banyak
aplikasi untuk furnishing
·
Pelapis
jok, penutup dinding, dan hiasan dinding
Serat Mineral/ Mineral
Textiles
Berasal dari bahan tambang seperti asbes, basalt, besi, perak, serat gelas, dan emas. Umumnya saat diolah menjadi kain dibentuk dulu menjadi serat atau lembaran. Tujuan penggunaan bahan tambang sebagai kain karena alasan khusus seperti kekuatan dan kemewahan. Kain dari asbes dinamakan vinyl.
Berasal dari bahan tambang seperti asbes, basalt, besi, perak, serat gelas, dan emas. Umumnya saat diolah menjadi kain dibentuk dulu menjadi serat atau lembaran. Tujuan penggunaan bahan tambang sebagai kain karena alasan khusus seperti kekuatan dan kemewahan. Kain dari asbes dinamakan vinyl.
Nama Serat Mineral
|
Sumber
|
Komposisi
|
Asbes
|
Varietas
Batu
|
Silikat Magnesium
dan Kalsium
|
Serat buatan manusia
Synthetic Textiles Merupakan kain yang dibuat dari bahan sintesis atau kimia. Contoh kain dari bahan kimia :
Polyester ( dibuat dari serat sintesis berbahan dasar minyak bumi )
Aramid
Acrylic ( wool imitasi )
Nylon ( sutera imitasi )
Spandex atau Lycra
Olefin Fibre
Ingeo
Lurex
Satin ( kain mengkilap )
Nama Serat
|
Sumber
|
Selulosa
|
|
Rayon
|
Bahan Katun Atau Kayu
|
Asetat
|
Bahan Katun Atau Kayu
|
Tri Asetat
|
Bahan Katun Atau Kayu
|
Polimer non selulosa
|
|
Nilon
|
Poliamida
alifatik
|
Aramid
|
Poliamid
aromatik
|
Poliester
|
Alkohol
dihidrat dan asam tereftalat
|
Akrilik
|
Akrilonitril
|
Modakrilik
|
Akrilonitril
|
Spandeks
|
poliurethan
|
Olefin
|
Etilena
atau propilena
|
Vinyon
|
Vinil
klorida
|
Saran
|
Vinil
klorida
|
Novoloid
|
Navolac berbasis fenol
|
Polikarbonat
|
Asam karbonat (turunan poliester)
|
Fluorokarbon
|
tetrafluoroethilena
|
Protein
|
|
Azlon
|
Jagung, kedelai, dan sebagainya
|
Karet
|
|
Karet
|
Karet alami atau sintetis
|
Metalik
|
|
Logam
|
Aluminium, perak, emas, baja tak berkarat
|
Mineral
|
|
Kaca
|
Pasir silika, batu kapur, mineral lainnya
|
Keramik
|
Aluminium, silika
|
Grafit
|
Karbon
|
Buatan manusia
(regenerasi)- Selulosa
Selulosa
berasal baik dari selulosa dinding sel serat kapas pendek yang disebut linter
atau, lebih sering dari kayu pinus. Ada tiga jenis serat selulosa buatan:
Rayon, asetat dan
tri asetat.
Rayon
Rayon terbuat dari polimer alami yang mensimulasikan serat
selulosa alami. Rayon bukan serat yang benar-benar sintetis namun juga bukan
serat yang benar-benar alami.
Ada
dua jenis Rayon, viscose dan modulus basah tinggi (HWM). Dua jenis tersebut
kemudian diproduksi dalam beberapa jenis untuk memberikan sifat khusus
tertentu.
Karakteristik
·
Halus,
lembut dan nyaman
·
Kilau
alaminya tinggi
·
Daya
serap sangat tinggi
·
Daya
tahan dan retensi bentuk rendah, terutama ketika basah
·
Pemulihan
elastis rendah
·
Biasanya
lemah, tetapi rayon HWM jauh lebih kuat, tahan lama dan memiliki retensi
tampilan yang baik.
Aplikasi
·
Pakaian
– blus, gaun, jaket, pakaian, pelapis, setelan, dasi untuk leher dan sebagainya
·
Barang-barang
perabotan – penutup tempat tidur, seprai, selimut, dekorasi jendela, pelapis
jok dan sebagainya
·
Penggunaan
industri misalnya produk operasi medis, produk bukan tenun, kawat ban dan
sebagainya
·
Kegunaan
lain – produk kesehatan wanita, popok, handuk dan sebagainya
Asetat
Asetat
terdiri dari senyawa selulosa asetat yang diidentifikasi sebagai selulosa – garam
selulosa. Oleh karena asetat memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan dengan
rayon.
Asetat
adalah termoplastik dan dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun dengan aplikasi
tekanan yang dikombinasikan dengan panas. Serat asetat memiliki retensi kondisi
yang baik.
Karakteristik
·
Termoplastik
·
Kelangsaian
baik
·
Halus,
lembut dan tangguh
·
Daya
serap tinggi dan cepat kering
·
Tampilan
berkilau
·
Lemah,
cepat kehilangan kekuatan ketika basah, harus dicuci kering
·
Ketahanan
terhadap abrasi buruk
Aplikasi
·
Terutama
dalam pakaian – blus, gaun, jaket, pakaian dalam wanita, pelapis, setelan, dasi
untuk leher, dan sebagainya
·
Digunakan
dalam kain seperti satin, brokat, kain taf, dan sebagainya
Tri asetat
Tri
asetat terdiri dari selulosa asetat yang mempertahankan pengelompokan asetat,
ketika sedang diproduksi sebagai selulosa triasetat. Tri asetat adalah serat
termoplastik dan lebih tangguh dari serat selulosa lainnya
Karakteristik
·
Termoplastik
·
Tangguh
·
Bentuk
kuat dan tahan kerut
·
Tahan
susut
·
Mudah
dicuci, bahkan pada suhu yang lebih tinggi
·
Mempertahankan
lipatan dan wiru dengan baik
Aplikasi
·
Terutama
pakaian
·
Digunakan
dalam pakaian yang mementingkan retensi lipatan / wiru misalnya rok dan gaun
·
Dapat
digunakan dengan poliester untuk membuat pakaian mengkilap
Buatan Manusia –
Non selulosa
Serat polimer
Kelompok
serat ini dibedakan dengan disintesis atau dibuat dari berbagai elemen menjadi
molekul yang lebih besar yang disebut polimer linear.
Molekul-molekul
dari masing-masing senyawa tertentu disusun dalam garis paralel dalam serat.
Susunan molekul ini disebut orientasi molekul.
Sifat
serat tersebut tergantung pada komposisi kimia dan jenis orientasi molekul.
Nilon
Dalam
Nilon, zat pembentuk serat adalah poliamida sintetik rantai
panjang di mana kurang dari 85% tautan amida melekat langsung ke dua cincin
aromatik. Unsur-unsur karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen digabungkan dengan
proses kimia menjadi senyawa yang bereaksi membentuk molekul rantai panjang,
yang secara kimia dikenal sebagai poliamida dan kemudian dibentuk menjadi
serat. Ada beberapa bentuk nilon. Masing-masing tergantung pada sintesis kimia.
Antara
lain: Nilon 4, 6, 6.6, 6.10, 6.12, 8, 10, dan 11..
Karakteristik
·
Sangat
tangguh
·
Penguluran
dan elastisitas tinggi
·
Sangat
kuat dan tahan lama
·
Ketahanan
terhadap abrasi sangat baik
·
Termoplastik
·
Bisa
menjadi sangat berkilau, semi berkilau atau kusam
·
Tahan
terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan
Aplikasi
·
Pakaian
- pantyhose, stocking, legging, dan sebagainya
·
Perabotan
rumah
·
Aplikasi
industri – parasut, kawat ban, tali, kantong udara, selang, dan sebagainya
Poliester
Dalam
poliester, zat pembentuk serat adalah setiap polimer sintetik
rantai panjang yang terdiri dari setidaknya 85% menurut berat ester dari asam
karboksilat aromatik substitusi, tetapi tidak terbatas pada unit terapthalate
substitusi dan unit hidroxibenzoat para-substitusi.
Dalam
memproduksi serat tersebut, unsur-unsur dasar karbon, oksigen dan hidrogen
dipolimerisasi. Variasi mungkin dilakukan dalam metode produksi, kombinasi
bahan-bahan dan struktur molekul utama zat pembentuk serat.
Karakteristik
·
Termoplastik
·
Kekuatan
baik
·
Hidrofobik
(tidak menyerap)
Aplikasi
·
Pakaian
– tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi dan sebagainya
·
Perabotan
rumah – seprai, selimut, furnitur berlapis, bahan bantal
·
Penggunaan
industri – ban berjalan, sabuk pengaman, penguatan ban
Spandeks
Zat
pembentuk serat yang digunakan untuk memproduksi spandeks adalah polimer
sintetik rantai panjang yang terdiri dari setidaknya 85% poliurethan
tersegmentasi. Variasi mungkin dilakukan ketika memproduksi serat ini.
Unsur-unsur
dasar nitrogen, hidrogen, karbon dan oksigen disintesis dengan bahan lain pada
senyawa ester etil dalam rantai polimer segmen lunak atau bagian yang
memberikan peregangan dan segmen yang lebih keras yang sama-sama menahan
rantai.
Merek
dagang dari tiga serat spandeks adalah Cleer-span, Glospan dan Lycra.
Karakteristik
·
Sangat
elastis
·
Nyaman
·
Retensi
bentuk tinggi
·
Tahan
lama
Aplikasi
·
Tidak
pernah digunakan sendiri, tapi selalu dicampur dengan serat lainnya
·
Pakaian
dan barang-barang pakaian dengan peregangan yang nyaman dan pas
·
Kaus
kaki
·
Pakaian
dalam pembentuk tubuh
·
Pakaian
renang, pakaian atletik, pakaian aerobik
·
Pakaian
dalam wanita, legging dan kaus kaki
·
Pakaian
berbentuk misalnya cup bra
·
Sarung
tangan
Akrilik
Dalam
akrilik, zat pembentuk serat adalah polimer rantai panjang yang terdiri dari
sedikitnya 85% menurut berat unit akrilonitril. Menggunakan proses yang rumit,
karbon, hidrogen dan nitrogen, unsur-unsur dasar disintesis dengan sejumlah
kecil bahan kimia lainnya ke dalam kombinasi polimer yang lebih besar. Variasi
mungkin dilakukan dalam metode produksi, kombinasi bahan-bahan dan struktur
molekul utama zat pembentuk serat.
Karakteristik
·
Lembut,
hangat, karakteristik penanganan mirip dengan wol
·
Resilient
·
Menjaga
bentuk
Aplikasi
·
Pakaian
·
Perabotan
rumah
Buatan manusia – Serat Protein
Protein
dari produk-produk seperti jagung dan susu diproses secara kimia dan diubah
menjadi serat. Namun, serat tersebut tidak sukses secara komersial.
Buatan manusia – Serat Karet
Zat pembentuk serat terdiri dari karet alami dan sintetis. Karet diperlakukan diproduksi dalam helai, sehingga penampangnya bisa bulat atau persegi dan permukaan memanjang relatif mulus.
Buatan manusia – Serat Metalik
Serat ini terdiri dari logam, logam berlapis plastik,
plastik berlapis logam, atau inti yang benar-benar tertutup oleh logam. Serat
ini biasanya diproduksi dalam lajur datar, sempit, halus yang sangat berkilau.
Aplikasi
Benang hias dalam pakaian dan barang perabotan rumah.
Buatan manusia – Serat Mineral
Berbagai
mineral telah diproduksi ke dalam serat gelas, keramik dan grafit yang memiliki
sifat tertentu untuk kegunaan tertentu.
Kaca
Meskipun
kaca adalah bahan yang keras dan tidak fleksibel, kaca dapat dibuat menjadi
serat tekstil transparan halus yang memiliki tampilan dan nuansa sutra.
Mineral
alam seperti pasir silika, batu kapur, abu soda, boraks, asam borat, feldspar
dan fluorspar telah dilebur pada suhu yang sangat tinggi ke dalam gelas yang
diolah menjadi serat.
Karakteristik
·
Lembam
·
Sangat
tahan api
Aplikasi
Aplikasi
industri tahan panas
Parameter Serat
Tekstil
Bahan berserat harus memiliki sifat tertentu untuk
menjadi bahan baku tekstil yang sesuai. Sifat yang sangat penting agar dapat
diterima sebagai bahan baku yang sesuai dapat diklasifikasikan sebagai ‘sifat
primer’. Sifat lain yang menambah karakter tertentu yang diinginkan atau
estetika pada produk akhir dan penggunaannya dapat diklasifikasikan sebagai
‘sifat sekunder’.
Sifat primer
1. Panjangnya
2. Keuletan (kekuatan)
3. Keluwesan
4. Kohesi
5. Keseragaman sifat
Sifat sekunder
1.
Bentuk fisik
2.
Gravitasi tertentu (mempengaruhi berat, tutup dan
sebagainya)
3.
Kembalinya kelembaban dan penyerapan (kenyamanan,
listrik statis dan sebagainya)
4.
Karakter elastis
5.
Termoplastisitas (titik lembek dan panas – karakter
yang ditetapkan)
6.
Kemampuan pencelupan
7.
Resistensi terhadap pelarut, bahan kimia korosif,
mikro organisme dan kondisi lingkungan
8.
Sifat mudah terbakar
9.
Kilauan
Nama kain di pasaran :
MORI
Kain ini dibuat dari tenunan kapas. Mori ada dua jenis yaitu mori yang sudah diputihkan ( bleaching ), dan belacu atau kain mori yang belum diputihkan ( masih berwarna biru ). Batik pada umumnya dan sebagian besar menggunakan kain mori. Kain mori ada jenisnya yaitu kain mori biru, kain mori prima, kain mori primissima, dan kain mori lawn / voilissima. Kain mori biru cocok untuk bahan batik kelas bawah, kain mori prima cocok untuk bahan Batik sprei, kain mori primis dan lawn cocok untuk batik menengah ke atas.
MORI
Kain ini dibuat dari tenunan kapas. Mori ada dua jenis yaitu mori yang sudah diputihkan ( bleaching ), dan belacu atau kain mori yang belum diputihkan ( masih berwarna biru ). Batik pada umumnya dan sebagian besar menggunakan kain mori. Kain mori ada jenisnya yaitu kain mori biru, kain mori prima, kain mori primissima, dan kain mori lawn / voilissima. Kain mori biru cocok untuk bahan batik kelas bawah, kain mori prima cocok untuk bahan Batik sprei, kain mori primis dan lawn cocok untuk batik menengah ke atas.
DENIM
Kain ini termasuk katun namun kasar sehingga pada mulanya hanya digunakan untuk busana pekerja tambang. Denim merupakan bahan baku pembuatan busana jins ( jeans ). Daerah Genoa Italia merupakan pembuat pertama kali celana dari bahan denim sehingga orang - orang Perancis sebagai pembeli menyebutnya celana Genoa yang dalam pengucapannya kata Genoa dalam bahasa Perancis dibaca Genes dan oleh orang Inggris disebut Jeans. Masyarakat Indonesia menyebutnya Jins. Kain denim ada dua macam yaitu Dry Jeans atau Raw Jeans dan
Selvage Jeans. Dry Jeans merupakan kain denim yang harus dicuci dahulu sebelum di olah menjadi busana. Di Pekalongan banyak sekali usaha jasa pencucian Dry Jeans. Jika tidak dicuci maka dry jeans tidak bisa diolah karena belum lembut.
LINEN
Kain ini berbentuk kerut. Dibuat dari serat pohon linen ( Linum usitatissimum ). Sangat lembut dan memiliki efek sejuk sehingga cocok dipakai di daerah tropis.
TC ( TETERON COTTON)
Kain ini campuran dari cotton combed sebanyak 35 % dan teteron yang populer juga disebut polyester sebanyak 65 %. Pencampuran ini dimaksudkan agar kain tetap kuat dan nyaman serta mudah menyerap keringat.
PE ( POLYESTER 100%)
COTTON
Terdiri dari dua macam yaitu cotton combed dan cotton carded. Jenis pertama lebih nyaman dan rajutannya halus sehingga lebih tinggi harganya.
Terdiri dari dua macam yaitu cotton combed dan cotton carded. Jenis pertama lebih nyaman dan rajutannya halus sehingga lebih tinggi harganya.
CVC ( COTTON
VISCOSE)
Campuran cotton dan viscose untuk menghasilkan kain katun yang bisa mengkerut lebih kecil dibandingkan katun murni.
Campuran cotton dan viscose untuk menghasilkan kain katun yang bisa mengkerut lebih kecil dibandingkan katun murni.
LYCRA
merupakan
merk dagang kain Spandex .
DRILL
Merupakan kain katun yang dirancang lebih kuat dan agar nyaman dipakai dengan tehnik penenunan khusus. Kain drill yang 100 % katun memang lebih nyaman dipakai namun agar lebih kuat lagi terutama untuk digunakan sebagai pakaian militer atau jaket maka katun dicampur teteron atau polyester yang kemudian menjadi kain bernama kain TC Drill.
Merupakan kain katun yang dirancang lebih kuat dan agar nyaman dipakai dengan tehnik penenunan khusus. Kain drill yang 100 % katun memang lebih nyaman dipakai namun agar lebih kuat lagi terutama untuk digunakan sebagai pakaian militer atau jaket maka katun dicampur teteron atau polyester yang kemudian menjadi kain bernama kain TC Drill.
PARASUT
Kain sintetis tahan air.
Kain sintetis tahan air.
TASLAN
Di luar negeri disebut Nylon Taslon merupakan kain dari bahan nilon.
Di luar negeri disebut Nylon Taslon merupakan kain dari bahan nilon.
DOBI
Kain dobi atau Dobby Fabric merupakan kain murni katun atau campuran dengan permukaan timbul. Perajin Batik biasa menggunakan kain ini untuk segmen menengah ke atas. Bagi yang hendak membentuk busana dari kain ini sebaiknya dicuci dahulu mengingat kain dobi akan menyusut 2 hingga 10 %. Dengan dicuci akan jelas ukuran kain sebenarnya
Kain dobi atau Dobby Fabric merupakan kain murni katun atau campuran dengan permukaan timbul. Perajin Batik biasa menggunakan kain ini untuk segmen menengah ke atas. Bagi yang hendak membentuk busana dari kain ini sebaiknya dicuci dahulu mengingat kain dobi akan menyusut 2 hingga 10 %. Dengan dicuci akan jelas ukuran kain sebenarnya
Sumber: http://yulutrip.blogspot.com/2014/05/15-pewarna-alami-untuk-textile_21.html,
http://www.tzuchi.or.id/ruang-hijau/kreatif-dengan-warna-warna-alami/5,
http://mustofa86.blogspot.com/2013/05/pewarna-alami.html,
http://ilankilunk.blogspot.com/2012/02/pewarna-alami-batik.html,
http://indonesia.gunadarma.ac.id/batik/index.php?option=com_content&view=article&id=207:pewarna-alami&Itemid=118,
http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/know-about-textile-fibres,