Cari Blog Ini

Jumat, 24 Oktober 2014

HUBUNGAN KONDISI GEOGRAFIS DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK

HUBUNGAN KONDISI GEOGRAFIS DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK

Kondisi alamiah dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya.
Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.
Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai daerah puncak gunung.
Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak kehidupan penduduknya, yakni:

  1. Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
  2. Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain biasanya lebih cepat berkembang seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
  3. Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor pertanian terutama perladangan.
  4.  Corak kehidupan daerah pegunungan. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor pertanian, ladang dan buruh perkebunan
PEGUNUNGAN

Pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan memiliki ketinggian 500 m di atas permukaan laut
Daerah pegunungan bisa berupa pegunungan berapi yang masih aktif, pegunungan ataupun pegunungan kapur. Untuk daerah pegunungan, secara umum masyarakatnya adalah petani, yang tentu saja pola pertaniannya berbeda-beda sesuai dengan kondisi pegunungan tersebut.Petani  biasanya menanam palawija, sayur-mayur dan bunga. selain itu, ada juga petani yang bertanam berupa perkebunan, misalnya teh, kopi, cengkeh, pala dan buah-buahan. Karena terdapat perkebunan besar, banyak penduduk yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi dan cengkeh .Selain itu banyak juga lapangan pekerjaan yang muncul sesuai perkembangan zaman, misal di pegunungan berapi potensi pasirnya sangat berlimpah dan itu akan menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat wilayah itu yaitu sebagai penambang pasir. 
Daerah pegunungan mempunyai iklim yang cukup dingin. Kondisi demikian cocok untuk memelihara ternak. misalnya sapi perah, kambing, kelinci, ayam pedaging dan ayam petelur.
Untuk pola permukiman penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi dan tingkat kesuburan tanah. Pola pemukiman penduduk di daerah pegunungan biasanya menyebar mengikuti lereng dan mengelompok pada daerah yang mempunyai lahan subur dan relatif datar. 
 

DATARAN TINGGI

Dataran tinggi adalah bentuk muka bumi yang relatif datar yang letaknya di daerah yang tinggi yaitu memiliki ketinggian antara 700-800 meter di atas permukaan laut. Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi  memiliki sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah.
Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata.


DATARAN RENDAH

Dataran rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian hampir sama, yaitu 0-200 m di atas permukaan laut. Dataran rendah di Indonesia kebanyakan berupa dataran rendah alluvial, yaitu dataran rendah yang terbentuk akibat pengendapan hasil proses sedimentasi sungai. Oleh karena itu, umumnya daearah dataran rendah dijadikan sebagai tempat permukiman penduduk, mendirikan pabrik, membangun gedung, dan membangun jalan raya. 
Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.
Keanekaragaman aktivitas penduduk ini menunjukkan adanya heterogenitas mata pencaharian penduduk. Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah.

Dataran yang berupa dataran rendah umumnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tanaman yang cocok ditanam di daerah dataran rendah, antara lain kelapa, padi tebu, dan jagung.

Wilayah Indonesia yang termasuk wilayah dataran rendah, antara lain sebagai berikut :
  • Wilayah Jawa bagian utara ;
  • Wilayah Sumatera bagian timur ;
  • Wilayah Papua bagian utara dan selatan
 
PANTAI
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya.
Penduduk memilih mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai pengrajin dan penjual jasa. Disamping itu, daerah pantai juga  dapat dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencaharian sampingan. Beberapa jenis tanaman yang cocok di daerah pantai diantaranya adalah kelapa, semangka, melon dan buah naga.
Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalahh ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster. Selain itu terdapat pula penduduk yang mempunyai matapencaharian sebagai petani garam.


 Maka hubungan aktivitas penduduk bila dilihat dari kondisi geografis daerah tempat tinggalnya adalah sebagai berikut:

No
Daerah Tempat Tinggal
Kondisi Geografis
Aktivitas Penduduk
1
Pegunungan
·         Pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan memiliki ketinggian 500 m di atas permukaan laut
·         beriklim sejuk
Disamping dimanfaatkan sebagai areal hutan, wilayah pegunungan banyak dibudidayakan perkebunan, seperti kina, karet dan teh. Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan sebagian ada yang bekerja di penambang pasir,pertanian, ladang dan buruh perkebunan

2
Dataran Tinggi
·         Dataran tinggi adalah bentuk muka bumi yang relatif datar yang letaknya di daerah yang tinggi yaitu memiliki ketinggian antara 700-800 meter di atas permukaan laut
·         beriklim sejuk
Di dataran tinggi kegiatan ekonomi penduduk cenderung dibidang pertanian lahan kering. Ladang pertanian yang dibudidayakan adalah hortikultura antara lain, sayur-sayuran, buah-buahan dan taman hias.
Jadi, aktivitas penduduk di dataran tinggi:
  1. Petani. Ada dua jenis petani, yakni petani pemilik lahan dan petani penggarap. Petani pemilik lahan mengolah lahan pertaniannya sendiri. Petani penggarap mengerjakan sawah/ladang yang bukan miliknya sendiri. Mereka mengolah sawah atau ladang tuan tanah atau petani lain 
  2. Buruh Perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi, dan cengkeh 
  3.  Pedagang hasil bumi menjual barang-barang hasil bumi ke pasar di kota. Biasanya mereka datang ke desa-desa untuk membeli hasil pertanian. Mereka membeli padi, jagung, sayur-mayur, buah-buahan dan sebagainya 
  4.  Jasa Pariwisata 
  5.  Peternak 
  6.  Pengrajin
3
Dataran Rendah
·         Dataran rendah adalah bentuk permukaan bumi yang relative datar dan letaknya di daerah yang rendah memiliki ketinggian dari 0-200 m di atas permukaan laut
·         beriklim panas
Dataran rendah merupakan dataran tempat untuk kosentrasi penduduk, karena itu daerah dataran redah sangat cocok untuk pemukiman penduduk dengan pola kosentris. Aktivitas penduduk terdiri atas berbagai jenis, mulai dari pertanian, perikanan, tambak.
Dibidang pertanian, perkebunan dan perikanan bisa dikembangkan karena tersedianya air yang cukup, di samping iklimnya yang menunjang untuk pertumbuhan tanaman dataran rendah. Disamping itu bidang industri dan jasa di dataran rendah dapat berkembang secara optimal, hal ini bisa terjadi karena ditunjang oleh sarana dan prasarana berupa transportasi jalan raya dan jalan kereta api, pusat pertokoan dan perdagangan serta pendidikan.
Jadi, aktivitas penduduk di dataran rendah:
  1. Jasa
  2. Pedagang
  3. Buruh Pabrik
  4. Wiraswasta
  5. Karyawan Kantor
  6. Perikanan
  7. Pertanian dan perkebunan tanaman dataran rendah
  8. Peternakan
  9. Buruh lepas

4
Pantai
·         Dataran pantai adalah daerah yang letaknya ditepi laut di mana sejauh air pasang masih bisa mencapai daratan
·         beriklim panas
Penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini tergantung pada kondisi pantainya curam dan terjal tetentu saja akan mencari jalan lain, misalnya sebagi petani, atau pencari sarang burung walet seperti misalnya di pantai Karangbolog Gombong. Karena pada pantai yang tebingnya terjal menyulitkan dipakaii sebagai pelabuhan ikan.
Tetapi jika pantainya landai justru mata pencahariannya sebagai nelayan penangkap ikan, karena pantai yang landai, gelombang laut tidak terlalu besar, baik dijadikan dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal motor para nelayan.
Jadi, aktivitas penduduk di pantai:
  1. Nelayan adalah orang yang menangkap ikan di laut. Biasanya nelayan mulai berangkat menangkap ikan pada malam hari. Pagi hari mereka pulang dengan membawa ikan. Ikan-ikan tersebut akan dijual di tempat pelelangan ikan 
  2.  Pengusaha tambak ialah pemiliki modal dalam usaha tambak. Biasanya ia memiliki lahan tambak. Biasanya tambak digunakan untuk memelihara udang dan ikan bandeng 
  3. Petani tambak ialah orang yang bekerja pada pengusaha tambak. petani tambak mendapatkan upah dari pengusaha tambak 
  4.  Petani garam ialah para pekerja/buruh yang mengerjakan usaha pembuatan garam 
  5.  Laut juga menghasilkan kerang, bunga karang, dan batu-batu laut. Hasil laut itu dijadikan bahan-bahan untuk membuat barang kerajinan. Penduduk pantai banyak yang bekerja sebagai pembuat barang kerajinan






Sumber:  http://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/,
http://yesi-tatawi.blogspot.com/2009/01/kondisi-fisik-wilayah-geografis.html, http://www.crayonpedia.org/mw/KEGIATAN_EKONOMI_DALAM_MEMANFAATKAN_SUMBER_DAYA_ALAM_4.2_TANTYA_HISNU#1._Mata_pencarian_masyarakat_di_daerah_pantai